Roman Tetralogi baru mengambil latar belakang kebangunan dan cikal balak nasion bernama Indonesia di awal abad ke 20. Dengan membacanya, waktu kita dibalikkan sedemiian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula-mula
Dalam buku ini dihadirkan kisah sejati para bunda berbagi kebahagiaan, rasa sakit, kekuatan, momen-momen indah bersama anak, kecemasan, bahkan kehilangan.
Allah begitu sabar terhadap manusia, cinta dan romantisme-Nya tidak berdasarkan kekuasaan belaka. Allah pun mempunyai rasa "memiliki" terhadap manusia. Dengan setia Allah tetap menerbitkan matahari tanpa peduli apakah manusia mensyukuri atau tidak. Allah tetapi memancarkan cahaya matahari tanpa memperhitungkan berbagi pengkhianatan manusia terhadap-Nya. Allah "Berpuasa" menahan diri dari murka-…
x, 276 hal. 21 cm